Geopark Kelimutu

Dalam rangka pembangunan situs geopark di Kabupaten Ende, telah diselenggarakan pertemuan antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Kabupaten Ende, BOP Labuan Bajo, dan Balai Taman Nasional Kelimutu pada hari Sabtu, 12 Juni  2021.

Bapak Fransiskus Xaverius Teguh, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur menyampaikan bahwa terdapat empat poin penting yang perlu diperhatikan dalam membangun geopark yaitu (1) Peran aktif pemerintah kabupaten ende dan BOP; (2) Perencanaan pariwisata dan ekonomi kreatif yang matang; (3) Peran Taman Nasional Kelimutu untuk mengidentifikasi situs geopark baik di dalam kawasan maupun di luar kawasan; serta (4) Penataan situs-situs sejarah yang berkaitan dengan Bung Karno dan situs lain yang memiliki potensi luar biasa.

Menanggapi apa yang disampaikan oleh Bapak Fransiskus, Kepala Balai TN Kelimutu menyatakan bahwa kekutan Kelimutu sebenarnya adalah interaksi antara manusia dengan bentangan alamnya. Geopark Kelimutu harus mengangkat hubungan antara masyarakat adat dan unsur geologi yang ada di lingkungannya yang memunculkan istilah ekowisata. Kawasan Desa Penyangga TN Kelimutu memiliki potensi masing-masing yang unik yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tiga poin dalam geopark yakni perlindungan, ilmu pengetahuan, dan manfaat untuk pariwisata. TN Kelimutu yang merupakan habitat dari burung Elang Flores yang merupakan satwa langka dan terancam punah juga dapat diangkat dalam geopark ini. Selain itu, Geopark Kelimutu juga dapat diperluas wilayahnya dengan menggabungkan beberapa kawasan wisata seperti pantai koka dan teluk maumere, sehingga situs-situs geopark tidak hanya terbatas dalam satu wilayah kabupaten. Penggabungan beberapa kawasan wisata dalam situs geopark ini akan mendorong pariwisata selain Danau Kelimutu dan diharapkan dapat memperkuat pariwisata Flores.

 

(Thy)

Media Sosial


Statistik Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini: 27
  • Pengunjung Kemarin: 41
  • Total Pengunjung: 83586