Kawasan Taman Nasional Kelimutu terletak di wilayah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis: 8°43’ - 8°48’ LS, 121°44’ - 121°51’ BT. Taman Nasional Kelimutu ditunjuk sebagai Kawasan Taman Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan, SK No. 279/Kpts-II/92 dengan luas ± 5.000 hektar. Pada tahun 1997 kemudian ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan dengan SK No. 675/Kpts-II/97 dengan luas 5.356,5 hektar. Luas kawasan Taman Nasional Kelimutu adalah 5356,50 ha dengan garis batas total sepanjang 48.423,44 m terdiri dari 241 pal batas hutan kawasan yang membatasi Taman Nasional dengan 24 desa di 5 wilayah kecamatan di Kabupaten Ende (Rekonstruksi Batas Kawasan Taman Nasional Kelimutu Kelompok Hutan Sokoria (RTK 52) Wilayah Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur- Badan Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII Denpasar-Desember 2006).
A. VISI
Visi Taman Nasional Kelimutu adalah:
Taman Nasional Kelimutu sebagai kawasan konservasi berbasis ekowisata budaya yang berdayaguna bagi masyarakat
B. MISI
Adapun Misi yang dijalankan oleh Balai Taman Nasional Kelimutu adalah:
1. Mengembangkan ekowisata dengan tema budaya sejajar dengan alamnya
2. Memberdayakan masyarakat adat dan desa penyangga
3. Memulihkan ekosistem dari Jenis Asing Invasif
Penetapan Taman Nasional Kelimutu melalui proses sejarah yang cukup panjang, Sejarah Penunjukan dan Penetapan Batas Kawasan Taman Nasional Kelimutu dapat diuraikan sebagai berikut:
Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.754/MENHUT-II/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Taman Nasional Kelimutu yang Terletak di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur seluas + 5.356,5 (Lima Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Enam dan Lima Puluh Perseratus) Hektar.
1. Tulisan Taman Nasional Kelimutu, Ende-Flores
Untuk mengangkat nama lokasi secara administratif bahwa Taman Nasional Kelimutu berada di kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Tiga danau kawah dengan warna yang berbeda
Danau Kelimutu terdiri dari tiga buah danau kawah yaitu Tiwu Ata Polo, Tiwu Nuwamuri Ko’ofai, dan Tiwu Ata Bupu. Masing-masing danau memiliki warna yang selalu berubah-ubah. Adapun warna Tiwu Ata Polo berwarna merah, Tiwu Nuwamuri Ko’ofai berwarna biru, dan Tiwu Ata Bupu berwarna hijau melambangkan keunikan perbedaan dan perubahan warna yang terjadi.
3. Burung
Burung yang dimaksud adalah Burung Garugiwa (Pachycephala nudigula) yang merupakan satwa khas Kelimutu. Burung ini memiliki suara kicauan yang indah dan terdengar di seluruh penjuru kawasan saat masuk ke dalam Taman Nasional Kelimutu terutama pagi hari. Walaupun burung ini tidak termasuk satwa dilindungi tetapi menjadi ikon satwa Taman Nasional Kelimutu. Selain endemik Kelimutu, dalam konteks budaya, burung ini juga dipercaya oleh masyarakat Lio sebagai burung arwah leluhur mereka.
Menikmati Keindahan Bunga Edelweis dan Stroberi di Taman Nasional Kelimutu
Boelanboong Eco Camp, "Cibuburnya" Flores di Kaki Gunung Kelimutu Kembali Ngehits
FOUR STRUCTURES OF ATTENTION