• Jl. Eltari No.16, Kab. Ende, NTT.
  • 08113829716
  • btnkelimutu@gmail.com
brand
  • user_auth
  • user_auth
  • user_auth
  • user_auth
  • user_auth
  • user_auth
  •   SITROOM
  • Menu Utama
  • beranda
  • RBM
  • berita
  • artikel
  • Profil
    • Umum
    • Organisasi
  • Peta
    • Peta Profil
    • Peta Interaktif
  • Danau
    • Sejarah
    • Perubahan Warna
  • Alam
    • Trekking
    • Garugiwa
    • Pesanggrahan
    • Perekonde
  • Budaya
    • Suku Lio
    • Mitos
    • Kesenian
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Kemitraan
  • Kontak Kami
SUKU LIO
Diposting oleh Admin Web, 30 Oktober 2019
SUKU LIO

Lio sesungguhnya adalah suatu kesatuan teritorial atau wilayah di Flores Tengah yang berbatasan dengan Nagekeo di sebelah Barat dan Sikka di sebelah Timurnya. Manusia yang mendiami wilayah itu telah menamakan dirinya “Ata Lio” yang berarti Manusia atau Orang Lio. Ata Lio kemudian bergabung dengan kelompok etnis Ende dalam satu kesatuan wilayah yang membentuk kabupaten Ende, walaupun sebagian wilayah Lio di bagian timur masuk kabupaten Sikka. Beberapa wilayah Lio (yang juga didiami oleh masyarakat etnis Lio) di bagian timurnya menjadi bagian kabupaten Sikka. 

Dikisahkan dan diyakini oleh masyarakat suku Lio, bahwa pada mulanya ada delapan leluhur suku dan satu orang Ibu leluhur suku bersama kelompok kerabat mereka membentuk basis masyarakat dengan tradisi adat yang kuat yang kemudian diwariskan secara turun-temurun yang dikenal hingga kini sebagai tradisi adat Lio. Para leluhur Suku Lio itu datang dari seberang lautan yaitu dari Indocina dan mendiami Flores Tengah. Mereka masuk melalui Aewora. Mereka datang dengan membawa serta peradaban hidup dan keterampilan yang berbeda-beda; ada yang terampil berburu, ada yang mahir berlayar dan menangkap ikan, menanam padi ladang dan menenun. Selain itu ada juga kelompok lain yang datang ke Flores Tengah yang masuk dan menyebar melalui Wewaria. Mereka ini berasal dari Malaka di Semenanjung Malaysia yang membawa peradaban baru. Mereka sudah memiliki keteraturan lembaga sosio-politik dan budaya yang dipandang sebagai akar
peradaban dan budaya Lio.

Ada beberapa mitos yang mengisahkan tentang asal usul suku Lio. Ada mitos asli sebagaimana sebagian masyarakat Ende Lio menyakininya, nenek moyang mayarakat suku Lio berasal dari seberang lautan yang sangat jauh yaitu dari Indocina. Mereka datang dengan menggunakan perahu panjang dan mendiami Flores Tengah. Mereka masuk melalui Aewora. Mereka datang dengan membawa serta peradaban hidup dan keterampilan yang berbeda-beda; ada yang terampil berburu, ada yang mahir berlayar dan menangkap ikan, menanam padi ladang, menenun dan lain sebagainya. Selain itu ada juga kelompok lain yang datang ke Flores Tengah yang masuk dan menyebar melalui Wewaria. Mereka ini berasal dari Malaka di Semenanjung Malaysia yang membawa peradaban baru yang memiliki keteraturan lembaga sosio-politik dan budaya yang dipandang sebagai akar peradaban dan budaya Lio. Ada pula cerita lain mengatakan bahwa nenek moyang dari masyarakat etnis Lio berasal dari keluarga bangsawan dari Kerajaan Hindu Majapahit di Jawa.

SOCIAL MEDIA
Instagram | @tamannasionalkelimutu
TN Kelimutu
Tweets by tnkelimutu
Berita

Siswa SD Tetandara Ende serahkan Bambangan Coklat Siswa SD Tetandara Ende serahkan Bambangan Coklat

Diposting 24 Maret 2022


PENUTUPAN KUNJUNGAN WISATA TN KELIMUTU PENUTUPAN KUNJUNGAN WISATA TN KELIMUTU

Diposting 27 Januari 2022


Keanekaragaman hayati dan geologi taman nasional kelimutu 2021 Keanekaragaman hayati dan geologi taman nasional kelimutu 2021

Diposting 19 Desember 2021


Berita lebih banyak...
Artikel

Gapelta Rest Area Gapelta Rest Area

Ditulis oleh Emilius Bata Panda | Diposting 26 April 2021


Gapelta Rest Area Gapelta Rest Area

Ditulis oleh Emilius Bata Panda | Diposting 26 April 2021


‘‘Secangkir Kopi Sejuta Makna’’ Pameran UMKM dan Benchmarking Kemitraan Lingkungan di Bali ‘‘Secangkir Kopi Sejuta Makna’’ Pameran UMKM dan Benchmarking Kemitraan Lingkungan di Bali

Ditulis oleh Clara Dibtaning Swasti | Diposting 26 April 2021


Artikel lebih banyak...

Copyright © 2018 - 2022 Versi 2.0 | Balai Taman Nasional Kelimutu. All rights reserved. Server