• Jl. Eltari No.16, Kab. Ende, NTT.
  • 08113829716
  • btnkelimutu@gmail.com
brand
  • user_auth
  • user_auth
  • user_auth
  • user_auth
  • user_auth
  • user_auth
  •   SITROOM
  • Menu Utama
  • beranda
  • RBM
  • berita
  • artikel
  • Profil
    • Umum
    • Organisasi
  • Peta
    • Peta Profil
    • Peta Interaktif
  • Danau
    • Sejarah
    • Perubahan Warna
  • Alam
    • Trekking
    • Garugiwa
    • Pesanggrahan
    • Perekonde
  • Budaya
    • Suku Lio
    • Mitos
    • Kesenian
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Kemitraan
  • Kontak Kami
BENCHMARKING PENGELOLAAN WISATA BERBASIS BUDAYA KE KAWASAN ADAT JEREBU’U – NGADA

BENCHMARKING PENGELOLAAN WISATA BERBASIS BUDAYA  KE KAWASAN ADAT JEREBU’U – NGADA

“Sesungguhnya bagian terindah dalam hidup ini adalah saat kita berbagi hal positif,kebaikan dan kebahagiaan orang lain”

Dalam rangka pengembangan Wisata berbasis Budaya, Balai Taman Nasional Kelimutu mengadakan Benchmarking Pengelolaan Wisata Berbasis Budaya ke kawasan adat Jerebu’u Kabupaten Ngada bersama masyarakat sekitar daerah penyangga Taman Nasional Kelumutu.

Kegiatan benchmarking ini merupakan suatu proses membandingkan dan mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap proses operasi yang terbaik di kelasnya sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja. Wisata budayadi sekitar daerah penyangga Taman Nasional Kelimutu belum dikelola secara baik sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat membantu masyarakat Desa Penyangga kedepannya agar bisa mengelola wisata budaya yang ada didaerahnya secara  lebih baik.

Learn and travelling the best adventure in this life, inilah kata-kata  yang diungkapkan para peserta Benchmarking. Kegiatan ini membuat Para peserta bisa bertukar pikiran dan berbagi dalam rangka pengelolaan wisata berbasis budaya di desa Penyangga Taman Nasional Kelimutu.

Kampung adat Bena merupakan tempat tujuan awal. Kedatangan peserta Benchmarking disamput baik oleh masyarakat di kampung adat Bena khususnya oleh para pengelola kampung adat tersebut. Di Bena masyarakat sangat mempertahankan adat dan budaya setempat. Di Kampung wisata ini terjadi diskusi dan saling berbagi tentang bagaimana pengelolaan wisata berbasis budaya di kampung adat bena. Banyak hal- hal positif yang para peserta dapatkan dari diskusi tersebut. Intinya adalah jika ingin wisata budaya dapat terkelola dengan baik diperlukan kesepahaman dan kesepakatan antara berbagai pihak yaitu pemerintah, Pemangku-pemangku adat ( kepala Suku) dan masyarakat.

Dari Bena beralih ke Kampung adat Tololela dengan trekking selama satu jam. Sambutan yang hangat  oleh masyarakat tololela yang ramah-ramah dan disuguhkan welcome drink tolela yaitu teh tololela dan yang paling indah adalah melihat dan mendengar dan mencoba kesenian adat dari tolela yaitu musik bambu (bombardir dan suling). Disini dilakukan diskusi bersama pengelola, pemerintah dan ketua suku, tidak jauh berbeda dengan di bena intinya adalah sebuah kesepahaman untuk mengembangkan wisata budaya. Penataan homestay yang sudah baik membuat tamu merasa nyaman. Satu kata untuk Kampung Adat Tolela yaitu Beautiful (indah).

Berbagi dengan orang lain adalah suatu keindahan dalam hidup, Kampung adat Gurusina yang mengalami musibah  kebakaran adalah  kampung terahkir yang didatangi.  Dimana para peserta saling berbagi dengan mereka baik berupa sumbangan maupun motivasi agar tetap semangat dan tidak putus asa. Kampung adat Gurusina merupakan Kampung adat yang pengelolaan wisata budaya dan pengelolaan homestay sudah baik. Dan sama halnya dengan di Bena dan Tolela, dalam pengeloaan wisata budaya perlu ada kesepahaman.

Kesepahaman dan kesepakatan sangat berdampak positif dalam pengelolaan wisata berbasis budaya. Jika adanya kesepahaman ini yang lain tinggal mengikuti saja( seperti ADRT,dll). Dari kegiatan benchmarking ini harapannya adalah di Desa- desa penyangga Taman Nasional kelimutu ada tindak lanjut dalam membuat kesepahaman antara berbagai pihak sehingga Desa- desa yang mempunyai kekayaan adat dan budaya dapat terkelola dengan baik sehingga dapat membantu peningkatan perekonomian masyarakat dalam rangka menyejahterakan masyarakat setempat.

Kegiatan benchmarking ini adalah suatu proses membandingkan dan mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap proses operasi yang terbaik di kelasnya sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja. Wisata budayadi sekitar daerah penyangga Taman Nasional Kelimutu belum dikelola secara baik sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat membantu masyarakat Desa Penyangga kedepannya agar bisa mengelola wisata budaya yang ada didaerahnya secara  lebih baik.

Diposting oleh: Admin Web, 22 Nov 2018

SOCIAL MEDIA
Instagram | @tamannasionalkelimutu
TN Kelimutu
Tweets by tnkelimutu
Berita

Siswa SD Tetandara Ende serahkan Bambangan Coklat Siswa SD Tetandara Ende serahkan Bambangan Coklat

Diposting 24 Maret 2022


PENUTUPAN KUNJUNGAN WISATA TN KELIMUTU PENUTUPAN KUNJUNGAN WISATA TN KELIMUTU

Diposting 27 Januari 2022


Keanekaragaman hayati dan geologi taman nasional kelimutu 2021 Keanekaragaman hayati dan geologi taman nasional kelimutu 2021

Diposting 19 Desember 2021


Berita lebih banyak...
Artikel

Gapelta Rest Area Gapelta Rest Area

Ditulis oleh Emilius Bata Panda | Diposting 26 April 2021


Gapelta Rest Area Gapelta Rest Area

Ditulis oleh Emilius Bata Panda | Diposting 26 April 2021


‘‘Secangkir Kopi Sejuta Makna’’ Pameran UMKM dan Benchmarking Kemitraan Lingkungan di Bali ‘‘Secangkir Kopi Sejuta Makna’’ Pameran UMKM dan Benchmarking Kemitraan Lingkungan di Bali

Ditulis oleh Clara Dibtaning Swasti | Diposting 26 April 2021


Artikel lebih banyak...

Copyright © 2018 - 2022 Versi 2.0 | Balai Taman Nasional Kelimutu. All rights reserved. Server