FOUR STRUCTURES OF ATTENTION
Theory U
The Essentials of Theory U -> akan saya hubungkan dengan aksi atau atensi kita dalam pekerjaan di bidang konservasi.
Empat struktur atensi ini oleh C Otto Sharmer (2018), disebut sebagai empat cara yang berbeda dimana aksi dan atensi masuk kedalam realitas kita. Cara ini nampaknya cocok dipakai dalam cara kita mengelola kawasan konservasi dengan berbagai persoalan dan peluang yang dihadapi.
•Field 1 : Habitual (I-in-me)
•Field 2 : Ego-system (I-in-it)
•Field 3 : Emphatic-Relational (I-in-you)
•Field 4 : Generative Eco-system (I-in-Now)
Field 1 : Habitual (I-in-me)
My action comes from inside my own boundaries (I-in-me)
My action is triggered by external events and shape by my habits of the past
Interpretasi:
Ini contoh cara kita menangani problem di kawasan konservasi.
illegal logging, perambahan ditangkap diproses hukum, tidak peduli latar belakang, apakah karena miskin dan terpaksa. Muncul lagi problem yang sama, dan ditangani dengan cara yang sama, dengan berpedoman padaaturan yang berlaku selama bertahun-tahun sudah seperti itu. Ini yang disebut habits of the past.
Field 2 : Ego-system (I-in it)
My actions come from the periphery of my system (I-in-it). It arises from a subject-object awareness that analyses and responds to exterior data.
Interpretasi:
Pada tahap kedua ini sudah mulai dianalisis “why” mengapa itu terjadi. Menganalisis subyek- obyek mengapa melakukan hal itu berdasarkan data dan Informasi di luar batas (periphery) aturan hukum yang menggerakkanorganisasi, di luar batas kawasan, yaitu kondisi dan dinamika sosial-ekonomi desa yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi. Tidak sekedar menangkap dan memproses hukum para pelanggar.
Field 3 : Emphatic-Relational (I-in-you)
My action comes from beyond my boundaries (I-in-you).It arises from the place that the other person, with whom I communicate, operate from.
Interpretasi:
Pada fase ke tiga ini, Tindakan kita didasarkan pada analisis yang lebih luas, dengan siapa kita berkomunikasi dan darimana kita bertindak. Mulai tumbuh rasa empati. Bagaimana bila kita pada posisi mereka (I-in-you), yang dianggap melanggar, terutama karena miskin, tak bertanah, tidak punya pekerjaan tetap, dan harus menghidupi keluarganya. Karena terpaksa atau dipaksa oleh pihak yang kaya dan rakus, jauh di kota tetapi bermodal.
Field 4 : Generative Eco-system (I-in-Now)
My action comes from the sphere that surrounds my open boundaries (I-in-us/I-in now). It arises from a future potential
Interpretasi:
Tindakan kita didasarkan pada situasi yang berkembang pada saat ini. Keadaan batas-batas organisasi yang lebih terbuka untuk dapat masukan. Menimbang- nimbang kemungkinan membuat diskresi, inovasi, yang dapat menyelesaikan core problem (kemiskinan) daripada menembak symptom nya, gejalanya (illegal logging, merambah, berburu). Sikap ini berasal dari kemungkinan masa depan yang potensial dapat kita raih. Menyelesaikan symptom nya hanya bersifat sementara, dan akan kambuh lagi. Kuncinya adalah atensi dan aksi kita didasarkan pada keadaan saat ini (now). Kebijakan Kemitraan konservasi, dibangun berdasarkan pemahaman Field 3 dan Field 4 tersebut. Memenjarakan ribuan orang yang merambah tidak masuk akal dan tidak menyelesaikan masalah pokoknya. Dengan kemitraan konservasi dibangun secara bertahap kesadaran kelompok dankomunitas (collective awareness) menuju aksi kolektif (collective action).
Future Potential
Masa depan yang kita idamkan untuk mengelola kawasan konservasi (future potential), sudah saya yakini tanpa sengaja-mungkin ditutun sama Yang Maha Kuasa
Saya telah keluar dari batas-batas aturan organisasi dan masuk ke dalam Field 3 dan Field 4. Hal ini bisa terjadi karena seringnya ke lapangan (factual listening-open mind : Field 2), menyaksikan keadaan dan core problem dan potensi saat itu(Now), sehingga pada masa itu dapat memprediksi tindakan dan apa akan terjadi di masa depan. Inilah yang disebut sebagai “Future Potential” dalam Theory “U” atau learning by sensing and actualizing emerging future possibilities. Hal ini sudah masuk ke dalam Field 3 dan 4.
Empat tipe listening (C Otto Scharmer)
- From my past experiences : habitual listening.
- From my open mind : factual listening.
- From my open heart : empathic listening.
- From my open will : generative listening.
Otto mengatakan bila essensi kemampuan kepemimpinan atau leadership adalah menggeser “the inner place”darimana kita bergerak, maka artinya kita perlu membangun kapasitas secara kolektif untuk bekerja berdasarkan keempat tipe listening tersebut sesuai kebutuhan. Cara untuk membangun kapasitas itu melalui praktek secara terus menerus.
Collective awareness -> Collective action
Mengelola kawasan konservasi yang bukanhanya fokus ke dalam kawasan tetapi juga go beyond boundaries dari Kawasan. Ini berarti kita masuk ke dalam Field 3, memastikan kitabertindak untuk menyelesaikan core problem nya dan bukan symptom nya.
Dan untuk itu, kita tidak bisa bekerja sendiri, harus multipihak dan membangun collective awareness untuk terjadinya collective action di tingkat komunitas dan masyarakat yang lebih luas. Ini yang disebut sebagai Society 4.0 oleh C Otto Scharmer.
Unduh File
Diposting oleh: Admin Web, 17 Jul 2020
Media Sosial
Statistik Pengunjung
- Pengunjung Hari Ini: 8
- Pengunjung Kemarin: 43
- Total Pengunjung: 81880