Fenomena El Nino
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Suhu yang menjadi lebih hangat dari biasanya ini mengakibatkan pengurangan udara basah di wilayah sekitarnya yang pada akhirnya ikut menaikan suhu. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Di Indonesia dampak yang paling kuat dirasakan adalah berkurangnya curah hujan. Pada tahun ini, menurut analisis BMKG, fenomena itu telah mengakibatkan kemarau di 63 persen wilayah Indonesia, termasuk Sumatra, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan. Selain kemarau, fenomena ini juga bahkan dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino di Indonesia akan bertahan hingga Desember 2023, dan puncaknya terjadi pada Agustus hingga September. Oleh karena itu Sobat, Merujuk pada imbauan BMKG, dalam mengantisipasi dampak El Nino, masyarakat dapat melakukan hal-hal berikut:
• Memanfaatkan hujan yang masih mungkin turun pada masa sekarang melalui gerakan panen hujan.
• Memasifkan gerakan hemat air.
• Menyiapkan tempat-tempat cadangan air untuk keperluan kebutuhan air pada masa puncak kemarau nanti.
Sumber:
• http://iklim.ntb.bmkg.go.id/pemahaman-iklim#:~:text=La%20Nina%20adalah%20fenomena%20yang,pendinginan%20di%20bawah%20kondisi%20normalnya.
• https://www.voaindonesia.com/a/bmkg-fenomena-el-nino-bertahan-hingga-akhir-tahun-2023/7204967.html
• https://news.detik.com/berita/d-6818549/imbauan-bmkg-dan-langkah-langkah-antisipasi-fenomena-el-nino
Diposting oleh: Admin Web, 04 Sep 2023
Media Sosial
Statistik Pengunjung
- Pengunjung Hari Ini: 14
- Pengunjung Kemarin: 63
- Total Pengunjung: 80617